Kamis, 17 April 2014

Chadek Dika Frantika Meninggal Karena Radiasi Ponsel!


Isi Klaim :

Telah meninggal , Chadek Dika Frantika, siswa SMA PGRI 3 Gianyar, teridentifikasi terkena virus di otak akibat radiasi hp (khususnya Blackberry - BB). Gejala pertama yg dirasakan yaitu pusing,kemudian pingsan, terus koma, dan akhirnya meninggal tadi pagi. Kata dokter, itu di sebabkan oleh radiasi hp yg online terus. Jadi berhati2 lah teman2. Sekedar info buat teman2 pengguna BB, mudah2an bermanfaat, kalo tidur hp jangan di letakkan di dekat kepala, karena bisa menyebabkan radiasi otak, secara hp online terus, apalagi BB GEMINI yg memiliki radiasi paling besar. Sebaiknya kalau tidur di malam hari, BB nya di off.

Contoh Link yang sudah tersebar :

http://www.thecrowdvoice.com/post/meninggal-karna-radiasi-handphone-5192530.html

http://www.kaskus.co.id/thread/50c70fec7c12439d61000018/meninggal-karena-radiasi-handphone

https://www.facebook.com/DUBOLENUT/posts/498868933468078

http://ruanghati.com/2011/08/20/pelajar-smp-bandung-meninggal-karena-radiasi-hp-blackberry/

http://www.suarapembaruan.com/gayahidup/beredar-kabar-pelajar-di-bandung-meninggal-karena-radiasi-hp/10387

http://antiradiasi.net/pelajar-meninggal-akibat-bahaya-radiasi-handphone/

Hoax atau Fakta : Hoax.

Analisa :

Beberapa tahun belakangan beredar isu seperti contoh klaim di atas, umumnya melalui Broadcast BBM dan merambah ke Jejaring Sosial.

Dalam pesan disampaikan tentang seorang siswi SMA PGRI 3 Gianyar yang bernama Chadek Dika Frantika yang meninggal karena terkena radiasi handphone.

Sebenarnya jika melihat dari isi pesan, kita dapat mengetahui bahwa isu tersebut palsu. Pola seperti ini serupa dengan Broadcast lainnya, 'menghimbau pengguna Ponsel atau Jejaring Sosial untuk menyebarkan kembali berita tersebut' yang lagi-lagi 'tanpa sumber yang valid' dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Rumor ini sudah ada sejak akhir 2010 lalu, lalu kami mencoba menelusuri kebenaran dari berita yang berkembang. Lalu kami dapatkan ternyata orang yang di klaim sebagai Chadek Dika Frantika mempunyai Akun Jejaring Sosial, dengan nama yang sama persis pelafalannya.

Chadek Dika Frantika adalah seorang Pria, sepertinya memang berdomisili di Bali.

Berikut Akun Facebook Chadek Dika Frantika :
http://www.facebook.com/chapoeng.gangzta

Akun Twitter Chadek Dika Frantika :
https://twitter.com/chapoenggg

Yang menarik, Chadek Dika sekolah dalam jurusan Broadcast. Entahlah, apa maksud dari si pembuat hoax tersebut, mencari sensasi atau sebagai korban keisengan orang lain.

Kesimpulan :

Broadcast Hoax seperti ini sangat banyak beredar, beberapa waktu lalu juga ada Broadcast tentang Arizal Fauzi Ridhani Siswa SMP 34 bandung yang meninggal akibat radiasai, BJ Habibie yang telah wafat dan Wikipedia yang di ubah para Scammer, juga berita tentang wafatnya seorang Ateis bernama Yosua Kaleb (setelah diselidiki ternyata memang wafat karena mengidap penyakit jantung), serta broadcast dan berita-berita hoax lainnya.

Pesan seperti ini tidak perlu ditanggapi serius, apapun bentuknya. Silahkan baca kembali artikel kami mengenai Stop Broadcast Hoax disini :

https://www.facebook.com/IndonesianHoaxes/posts/730849166967616

Selain hanya bentuk 'Keisengan' seseorang, ini juga ada kaitannya dengan Bisnis. Karena Broadcast Hoax seperti ini umumnya disebarkan oleh produsen perangkat Anti Radiasi. Ada juga yang memanfaatkan berita wafatnya seseorang, kemudian dipelintir menjadi berita yang tampak sangat konyol. Untuk hal-hal seperti ini Kita tidak perlu menghakimi, sikapi saja dengan bijak.

Untuk informasi mengenai Radiasi, Anda dapat menyimak Referensi Lain yang bermanfaat disini :

https://groups.yahoo.com/neo/groups/dokter_umum/conversations/topics/23143

http://www.berryindo.com/blackberry-ponsel-radiasi-tertinggi/

Mari kita belajar bijak dalam menanggapi informasi yang beredar di Masyarakat, khususnya pengguna Internet.

Semoga bermanfaat, terimakasih.

Rabu, 16 April 2014

Video Seorang Wanita Tewas dalam Sebuah Lelucon!


To the point,

Ini adalah video yang sangat populer di Youtube yang memiliki lebih dari 2.530.800 View, dan disebarkan di seluruh jaringan sosial. Dalam video ini menampilkan seorang gadis yang meninggal secara mengenaskan yang terterjadi akibat kecelakaan lalu lintas, hanya karena lelucon konyol (Prank).

Kami merasa, sebagian dari anda pasti pernah menyaksikan video ini bukan? Haha, ini tidak nyata, hanya film.

Video yang biasa diberi judul 'Girl Dies in Prank' ini hampir membuat orang 'percaya' dan seakan 'nyata'. Karena berisi adegan yang diyakini fatal, bagaimana tidak, dalam video jelas menampilkan seorang teman dari wanita ini mencoba untuk menakut-nakutinya, dan akhirnya ketika lelucuon (prank) ini berhasil, wanita itu meninggal dalam kecelakaan lalu lintas ketika ia tertabrak mobil di depan rumahnya.

Kemudian ditambahkan juga dalam deskripsi video yang mengatakan bahwa "gadis pirang yang mengambil gambar untuk lelucon yang mengerikan ini digugat oleh orang tua dari teman sekamarnya (korban). Video ini dibagi oleh Claudia Mc Kinney, yang ayahnya adalah hakim yang mengadili kasus ini. Video ini dibagi oleh Claudia Mc Kinney, yang ayahnya adalah hakim yang mengadili kasus ini." Lagipula, penonton tidak melihat fakta bahwa video ini dibagi di Youtube dalam kategori hiburan.

Lalu benarkah ini cuma film?
Ya benar, mari kita telusuri dan buktikan bersama-sama.

Video 'girl dies in a prank' ini sebenarnya adalah sebuah film pendek berjudul 'EXHIBIT B-5', yang hanya dimaksudkan untuk hiburan. Ini adalah pola Viral marketing, yang menyusupkan film aneh sebelum film aslinya keluar.

Penjelasan viral marketing dan efek melalui video :

http://www.youtube.com/watch?v=n_n3Fozo0fo
http://www.youtube.com/watch?v=MZxYguBZ4Jk

Video ini adalah sedikit fiksi kreatif yang dilengkapi dengan skenario, sengaja dibuat dan dilakukan oleh aktor, lalu ditingkatkan melalui penggunaan efek khusus. "Rachel," korban diduga dalam klip ini, diperankan oleh aktris Cindy Vela, dan versi yang lebih lama dari video ini juga dilengkapi aktris Mircea Monroe sebagai "Sheri," teman sekamar yang punks, dan aktor Corin Nemec sebagai tetangga yang menakutkan dia dengan berpura-pura menjadi penyusup di rumah.

Versi terdahulu dapat disimak disini :

http://www.imdb.com/name/nm1597260/
http://www.imdb.com/name/nm0005269/
http://www.youtube.com/embed/yKjsUL-escE

Wanita yang 'mengaku telah meninggal' dalam kecelakaan ini menjelaskan bahwa yang harus Ia lakukan adalah berbaring di atas dan di bawah mobil, dan kemudian efek khusus yang menakjubkan akan melakukan sisa dari aktingnya agar terlihat semakin nyata.

Jadi, ini adalah film biasa, seperti halnya 'Tangga Ajaib' The Escherian Stairwell, yang dibuat oleh seorang kreator dan timnya :

https://www.facebook.com/IndonesianHoaxes/posts/726056337446899

Untuk lebih jelasnya, silahkan kunjungi halaman dan situs resmi aktris film EXHIBIT B-5 ini :

http://www.cindyvela.com/
https://www.facebook.com/CindyVela

Foto adegan :
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.424811197634.219538.49938117634

Tidak lupa kami juga berterimakasih pada Cindy Vela yang telah mengijinkan kami untuk mendapatkan berbagai informasi dan foto perihal video dalam artikel ini.

Yuk, nonton videonya (Short Film) :
http://www.youtube.com/watch?v=yKjsUL-escE

Sumber: Indonesian Hoaxes

Memasak Jagung Brondong (Popcorn) Dengan Ponsel!


Isi Klaim :

Trik memasak Popcorn dengan Ponsel!

Tahukah Anda bahwa radiasi Ponsel sangat berbahaya?
Tekan Call pada Ponsel Anda ke sembarang Nomor lalu letakkan berdekatan dengan Jagung yang masih mentah, lihat apa yang terjadi.. Jagung akan matang dan menjadi Popcorn akibat radiasi ponsel itu.

Silahkan coba di rumah Anda!

Contoh Video :

https://www.youtube.com/watch?v=lg_dyD0Nsjw

Analisa :

Beberapa waktu lalu ada video yang menghebohkan beredar di YouTube. Dalam video tersebut di demonstrasikan bagaimana radiasi yang dipancarkan oleh beberapa ponsel yang diaktifkan secara bersamaan dapat mematangkan telur, merebus air, membuat Jagung Brondong (Popcorn), dan sebagainya.

Karena banyaknya minat dan menjadi perdebatan yang seru, akhirnya beredar juga di Jejaring Sosial dan Email. Biasanya pesan seperti klaim di atas menjadi deskripsi dari sebuah video.

Khususnya Video memasak Popcorn, dalam video menunjukkan bahwa radiasi ponsel dan getaran memiliki cukup energi dan panas untuk membuat Popcorn.

Apakah memasak dengan Ponsel ini nyata?
No, ini hoax, mari kita telusuri bersama-sama...

Memasak sesuatu dengan menggunakan radiasi ponsel adalah lelucon yang sangat buruk untuk menyesatkan orang, dan jelas-jelas Hoax.

Ponsel memang menggunakan radiasi elektromagnetik dengan jangkauan gelombang mikro (mirip seperti Microwave), tetapi radiasi ponsel sangatlah kecil kekuatannya dan sama sekali tidak bisa membuat popcorn.

Orang-orang mulai membuat tipuan ini dengan berbagai cara. Bisa dengan memanipulasi video agar video terlihat nyata, ataupun menggunakan peralatan sederhana dari perangkat memasak seperti Microwave dan Kompor. Ini pembodohan namanya!

Lalu siapa yang memulai Hoax ini?
Mohon disikapi dengan bijak, baca sampai tuntas artikel ini..

Entah sejak kapan Hoax ini mulai muncul di Internet, memasak Telur, Jagung, Air dan sebagainya dengan ponsel. Tetapi data yang kami temukan berikut akan membuat anda tercengang, karena hoax ini benar-benar membuat orang terobesesi untuk membuktikannya.

Pada tahun 2000, situs web 'Wymsey Village Web' menerbitkan sebuah artikel lelucon tentang menggunakan dua ponsel untuk memasak telur berjudul "Weekend Eating: Mobile Cooking". Implikasi dari informasi ini jelas sangat menakutkan.

Simak lelucon Wymsey Village Web disini :

http://www.wymsey.co.uk/wymchron/cooking.htm

Wymsey Village Web adalah situs web dari sebuah desa di Inggris, namun ini hanya fiksi saja, karena memang situs ini adalah situs komedi (humor).

Charlie Ivermee, pendiri situs Wymsey Village Web, menjelaskan bahwa ia menulis artikel tersebut, hanya untuk mengolok-olok orang yang phobia (ketakutan) terhadap dampak teknologi.

"There was a lot of concern about people's brains getting fried and being from a radio/electronics background I found it all rather silly. So I thought I'd add to the silliness."

Nama penulis artikel di situs itu juga sangat lucu ("Suzzanna Decantworthy" dan "Sean McCleanaugh"), seharusnya sudah diketahui bahwa ini hanya lelucon (bahkan untuk mereka yang tidak terbiasa dengan sifat situs web Wymsey Village). Ivermee mencatat bahwa beberapa pembaca menganggap humor tersebut fakta, dan menyebarkannya (Share) kembali ke Internet. Hahahahahaha

"I really underestimated how many people would take it seriously. No other page on the [Wymsey Village] site has grabbed people's attention and ire button as much as this one. My only regret is that I did not get a dime for every hit on that page."

Pada bulan April 2006, tabloid Rusia 'Komsomolskaya Pravda' membuat lelucon yang sama dengan menerbitkan sebuah artikel (lengkap dengan gambar) melalui Internet, dimana seorang wartawan 'Vladimir Lagovski' dan 'Andrei Moiseynko' mengklaim telah berhasil merebus telur berdurasi 65 menit, dengan cara menempatkan telur di antara dua ponsel yang diaktifkan.

Simak artikel konyolnya disini (berbahasa Rusia) :

http://www.kp.ru/daily/23694.4/52233

Komsomolskaya Pravda juga memberikan teks penjelasan singkat termasuk kesimpulan mengerikan tentang bahaya radiasi ponsel. Disebutkan pada artikelnya "Jika radiasi gelombang mikro yang dipancarkan oleh ponsel mampu memodifikasi protein dalam telur, bayangkan apa yang dapat dilakukan dengan protein dalam otak kita ketika kita berbicara melalui ponsel," Artikel ini lalu menyebar melalui email di Rusia. Sejauh yang kami telusuri, artikel ini juga hanya parodi.

Namun, ada juga yang tetap skeptis, data yang kami temukan banyak sekali orang-orang yang 'mencoba' mencari cara dan mempraktekkannya sendiri. Ini tidak main-main, karena siapapun pasti pernah mencobanya, meskipun semua percobaan gagal total.

Pada bulan Maret 2006, penulis Kuliner 'Paul Adams' menulis pada sebuah kolom di New York Times tentang usahanya untuk memasak telur dengan dua ponsel. Namun Ia kecewa, karena gagal.

Simak tulisan Paul Adams disini :

http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9B06EFD71531F93BA35750C0A9609C8B63

"I stood an egg in an egg cup between two short stacks of books. With my new Treo 650 I called my old Samsung cellphone, answering it when it rang. I laid the two phones on the books so their antennas pointed at the egg. Supposedly, this would give me a cooked egg.

But after 90 minutes, with the Treo's fresh battery running low, the egg was still cold. Maybe, I thought, this method uses some sort of telephonic radiation to coagulate protein without heat? I whacked it on the table and watched raw egg ooze out. I poached it later by conventional means.

Clearly, people are eager to have their technophobias confirmed, but a cellphone's power output is half a watt at most, less than a thousandth of what a typical microwave oven emits."

Pada bulan Juni 2006, Situs web 'Three Wise Men' konon mencatat percobaan serupa, tetapi yang satu ini menggunakan banyak alat. Diantaranya tiga buah ponsel, dua monitor video, dan dua komputer laptop. Tetapi hasilnya sama, gatot alias gagal total.

Simak disini artikel situs Three Wise Men :

https://web.archive.org/web/20060209022701/http://threewisemen.ca/egg/

"We felt sorry for a whole 10 minutes while we imagined [the egg] getting pounded with invisible radio waves. When we took the egg out, we were shocked to feel it was still cold. But, hey, the article didn't say it would be hot, just that it would be cooked.

So, we felt sorry for the egg one last time while Adam cracked its shell. We were shocked to find that the egg was completely uncooked."

Pada bulan Oktober 2005 program televisi 'Brainiac', pertunjukan yang berbasis ilmu sains di Inggris, menayangkan sebuah episode uji coba yang 'TIDAK MAIN-MAIN'. Mereka menguji sebuah telur mentah yang diletakkan di bawah TUMPUKAN 100 PONSEL. Namun hasilnya tetap saja, Gatot

Simak informasi mengenai Brainiac dan video percobaan mereka disini :

http://www.g4tv.com/brainiac/episodes/4558/Episode_14_Micro_Waves.html

http://www.youtube.com/watch?v=Rc-ne-nIKUY

Data terakhir yaitu tahun 2008, sebuah perusahaan teknologi 'Cardo Systems teknologi' di Amerika Serikat. Vendor yang bergerak di bidang perangkat komunikasi Bluetooth, disebut 'Cardo Wireless'. Mereka membuat sebuah video yang mengklaim dapat memasak Jagung dengan 4 Ponsel, memang benar dalam video nampak nyata bahwa Jagung mentah berubah menjadi Popcorn. Nah, video inilah yang menyebar di Youtube dan Jejaring sosial hingga saat ini !!

Setelah video beredar luas dan diperdebatkan, CEO dari perusahaan 'Cardo System' akhirnya mengakui bahwa ini hanya bagian dari kampanye atau iklan, Ia juga mengungkapkan bahwa video mereka telah diciptakan melalui penggunaan trik editing video.

Simak video dengan judul "How to reach 18 million people with a Viral video" disini :

https://www.youtube.com/watch?v=APxUKP106Hk

Situs resmi Cardo System :

http://www.cardosystems.com/

http://web.archive.org/web/20080820003131/http://www.cardosystems.com/pop/

Namun, sayangnya orang-orang di Asia dan Eropa mulai mengikuti trik ini untuk mengeruk keuntunggan dari Hoax yang dibuatnya.

Keuntungan? Keuntungan dalam hal apa?

Setelah kami telusuri, tidak sedikit orang-orang yang berkecimpung di penjualan 'alat anti radiasi' dan 'sticker penguat signal ponsel' menyebarkan video dan hoax ini di situs web dan akun jejaring sosial mereka. Ya meski cara ini tergolong 'busuk', inilah Pola Viral Marketing hingga saat ini.

Sekedar melepas rasa penasaran Anda, Berikut kami ungkap rahasia membuat Popcorn dengan Ponsel :

1. Memanipulasi Video

Ini adalah trik yang dibuat oleh Perusahaan Cardo System. Popcorn dijatuhkan ke meja dari atas frame kamera, dan jagung mentah di atas meja telah dihapus melalui editing digital.

Simak videonya disini :

http://www.youtube.com/watch?v=KsoVEeJg3TY

2. Menggunakan Komponen Microwave

Siapapun dapat melakukan trik ini tanpa manipulasi video apapun. Namun, dibutuhkan kehati-hatian dalam pembuatannya, karena ini berhubungan dengan peralatan elektrik.

Anda hanya mengambil perangkat Magnetron dari mesin microwave (kabel masih terhubung ke aliran listrik), lalu nyembunyikannya 'diam-diam' di bawah meja. Atur waktu yang tepat (perlu latihan), agar memahami berapa detik yang diperlukan untuk membuat Jagung matang. Sekali lagi kami tekankan, bahwa membuat trik seperti ini sangat-sangat berbahaya, tidak dianjurkan bagi Anda yang tidak memahami komponen elektrik. Tetapi dengan trik tersebut, Anda dapat dengan mudah menipu orang lain, bahwa radiasi ponsel telah membuat Popcorn.

Simak detail cara pembuatannya disini :

https://www.youtube.com/watch?v=hliGQWB911s

3. Menggunakan Kompor Biasa

Untuk trik poin 3 ini cara kerjanya hampir serupa dengan Poin 2 di atas, hanya saja yang dibutuhkan bukan meja berbahan dasar kayu. Biasanya meja yang terbuat dari Plat Besi (metal), umumnya dijadikan meja untuk Cafe atau resto. Persis sama dengan Poin 2, Kompor di letakkan di bawah Meja tersebut.

Kesimpulan :

Meskipun ada perdebatan yang terjadi antara Ilmuwan, Vendor Ponsel dan Pemerintah mengenai dampak radiasi ponsel, tampaknya perdebatan ini dimanfaatkan oleh orang-orang jahil untuk menciptakan Hoax. Dan ada juga yang mengeruk keuntungan dari Hoax ini.

Meski WHO menyatakan Radiasi Ponsel tertentu sangat berbahaya, namun untuk saat ini, ponsel di Dunia (khususnya Indonesia) masih dalam batas wajar untuk pengguna.

Karena video dan klaim-klaim hoax ini tersebar luas, akhirnya Mobile Manufacturers Forum (sebuah asosiasi internasional produsen peralatan komunikasi radio) memasang artikel singkat di situs web mereka dan menjelaskan mengapa 'memasak telur dengan ponsel' adalah rumor yang menyesatkan dan hoax, serta tidak layak secara teknis. Berikut kami kutip analisanya :

"The claim that RF energy from two mobile phones can cook an egg in 60 minutes cannot be true as it is impossible for the egg's temperature to rise to a level that will cook the egg. We can demonstrate this as follows: even if you assume that each mobile phone is emitting RF energy at its maximum average power of 0.25 W (based on a peak power of 2 W per phone) for 60 minutes; and even if the total power (2 X 0.25 W = 0.5 W) of both phones was completely absorbed by the egg (assuming it weighs 50 g), then the result would be a maximum temperature rise after 60 minutes of only 13°C. Even if the egg was at room temperature before starting the experiment, the result would still be far below the temperature actually needed to cook an egg (which is approx. 65-70°C)."

Unduh artikel dan analisa MMFAI disini :

http://www.mmfai.info/public/docs/eng/080414_viewpoint_EggCookingHoax_en.pdf

Oleh karena itu, ponsel membuat popcorn atau untuk memasak adalah tipuan, itu tidak mungkin. Video itu sebenarnya merupakan bagian dari kampanye viral marketing.

Begitupula mitos-mitos lain tentang radiasi ponsel pada rumah sakit dan pompa bensin, yang akan kami ulas pada artikel selanjutnya.

Anda sebagai pengguna, diharapkan dapat menyikapi dengan bijak rumor tentang radiasi ponsel ini.


Sumber: Indonesian Hoaxes