Senin, 29 Oktober 2012

Sejarah Kota Bekasi

Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanagara (358-669). Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda KElapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu. Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, leatak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang.Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan Raja-Raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) Raja Kerajaan Sunda (disebut pula Kerajaan Pajajaran) yang terakhir.

Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi infirmasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482-1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga. Sejak abad ke 5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanagara abad kea 8 Kerajaan Galuh, dan Kerajaan Pajajaran pada abad ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).

Sejarah Sebelum Tahun 1949

Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari jaman ke jaman, sejak jaman Hindia Belanda, pundudukan militer Jepang, perang kemerdekaan dan jaman Republik Indonesia. Di jaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan Kewedanaan (District), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu kehidupan masyarakatnya masih di kuasai oleh para tuan tanah keturunan Cina.

Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut merubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran dan Gun Matraman.Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi Kecamatan dan Kun menjadi Desa/Kelurahan. Saat itu Ibu Kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).

Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja.Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan. Kewedanaan Bekasi masuk kedalam wilayah Batavia En Omelanden. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah negara Pasundan di bawah Kabupaten Kerawang, sedangkan sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal sesuai Staatsblad Van Nederlandsch Indie 1948 No. 178 Negara Pasundan.

Sejarah Tahun 1949 sampai Terbentuknya Kota Bekasi

Sejarah setelah tahun 1949, ditandai dengan aksi unjuk rasa sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tanggal 17 Februari 1950 di alum-alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu’min sebagai Residen Militer Daerah V. Inti dari unjuk rasa tersebut adalah penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut :
Rakyat bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar kabupaten Jatinegara diubah  menjadi Kabupaten Bekasi. Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dan berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan (termasuk Kecamatan Cibarusah) dan 95 desa. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "SWATANTRA WIBAWA MUKTI".

Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi (jl. H Juanda). Kemudian pada tahun 1982, saat Bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl. A. Yani No.1 Bekasi. Pasalnya perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif Bekasi yang terdiri atas 4 kecamatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, bekasi Selatan, Bekasi Barat dan Bekasi Utara, yang seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa.

Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan walikota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono (1982 – 1988). Tahun 1988 Walikota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi hingga tahun 1991 (1988 - 1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR hingga tahun (1991 – 1997) 

Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang semakin bergairah. Sehingga status Kotif. Bekasi pun kembali di tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "Kota") melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996 Menjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi saat itu adalah Bapak Drs. H. Khailani AR, selama satu tahun (1997-1998).

Selanjutnya berdasarkan hasil pemilihan terhitung mulai tanggal 23 Pebruari 1998 Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi definitif dijabat oleh Bapak Drs. H Nonon Sonthanie (1998-2003). Setelah pemilihan umum berlangsung terpilihlah Walikota dan Wakil Walikota Bekasi yaitu : Akhmad Zurfaih dan Moechtar Muhammad (perode 2003 - 2008).

Sumber: http://www.bekasikota.go.id/read/65/sejarah-kota-bekasi

Polisi Jujur

Mengenai Polisi Jujur gw sempet dapet kutipan dari Almarhum Bapak Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tentang siapa saja yang termasuk Polisi Paling Jujur di Indonesia, Beliau berkata "Di Indonesia ini hanya ada tiga polisi jujur, yaitu

1. Polisi Tidur















2. Patung Polisi












 

3. Hoegeng Imam Santoso
















 
Kenapa Pak Hoegeng di plot sebagai Polisi paling jujur, inilah biografi dari beliau

Hoegeng Imam Santoso merupakan putra sulung dari pasangan Soekario Kario Hatmodjo dan Oemi Kalsoem. Beliau lahir pada 14 Oktober 1921 di Kota Pekalongan. Meskipun berasal dari keluarga Priyayi (ayahnya merupakan pegawai atau amtenaar Pemerintah Hindia Belanda), namun perilaku Hoegeng kecil sama sekali tidak menunjukkan kesombongan, bahkan ia banyak bergaul dengan anak-anak dari lingkungan biasa. Hoegeng sama sekali tidak pernah mempermasalahkan ningrat atau tidaknya seseorang dalam bergaul. Masa kecil Hoegeng diwarnai dengan kehidupan yang sederhana karena ayah Hoegeng tidak memiliki rumah dan tanah pribadi, karena itu ia seringkali berpindah-pindah rumah kontrakan.

Hoegeng kecil juga dididik dalam keluarga yang menekankan kedisiplinan dalam segala hal. Hoegeng mengenyam pendidikan dasarnya pada usia enam tahun pada tahun 1927 di Hollandsch Inlandsche School (HIS). Tamat dari HIS pada tahun 1934, ia memasuki Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), yaitu pendidikan menengah setingkat SMP di Pekalongan. Pada tahun 1937 setelah lulus MULO, ia melanjutkan pendidikan ke Algemeene Middlebare School (AMS) pendidikan setingkat SMA di Yogyakarta. Pada saat bersekolah di AMS, bakatnya dalam bidang bahasa sangatlah menonjol. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang suka bicara dan bergaul dengan siapa saja tanpa sungkan-sungkan dengan tidak mempedulikan ras atau bangsa apa.

Kemudian pada tahun 1940, saat usianya menginjak 19 tahun, ia memilih melanjutkan kuliahnya di Recht Hoge School (RHS) di Batavia. Tahun 1950, Hoegeng mengikuti Kursus Orientasi di Provost Marshal General School pada Military Police School Port Gordon, George, Amerika Serikat. Dari situ, dia menjabat Kepala DPKN Kantor Polisi Jawa Timur di Surabaya (1952). Lalu menjadi Kepala Bagian Reserse Kriminil Kantor Polisi Sumatera Utara (1956) di Medan. Tahun 1959, mengikuti pendidikan Pendidikan Brimob dan menjadi seorang Staf Direktorat II Mabes Kepolisian Negara (1960), Kepala Jawatan Imigrasi (1960), Menteri luran Negara (1965), dan menjadi Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966. Setelah Hoegeng pindah ke markas Kepolisian Negara kariernya terus menanjak. Di situ, dia menjabat Deputi Operasi Pangak (1966), dan Deputi Men/Pangak Urusan Operasi juga masih dalam 1966. Terakhir, pada 5 Mei 1968, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Kepolisian Negara (tahun 1969, namanya kemudian berubah menjadi Kapolri), menggantikan Soetjipto Joedodihardjo.


Banyak hal terjadi selama kepemimpinan Kapolri Hoegeng Iman Santoso. Pertama, Hoegeng melakukan pembenahan beberapa bidang yang menyangkut Struktur Organisasi di tingkat Mabes Polri. Hasilnya, struktur yang baru lebih terkesan lebih dinamis dan komunikatif. Kedua, adalah soal perubahan nama pimpinan polisi dan markas besarnya. Berdasarkan Keppres No.52 Tahun 1969, sebutan Panglima Angkatan Kepolisian RI (Pangak) diubah menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri). Dengan begitu, nama Markas Besar Angkatan Kepolisian pun berubah menjadi Markas Besar Kepolisian (Mabak).

Perubahan itu membawa sejumlah konsekuensi untuk beberapa instansi yang berada di Kapolri. Misalnya, sebutan Panglima Daerah Kepolisian (Pangdak) menjadi Kepala Daerah Kepolisian RI atau Kadapol. Demikian pula sebutan Seskoak menjadi Seskopol. Di bawah kepemimpinan Hoegeng peran serta Polri dalam peta organisasi Polisi Internasional, International Criminal Police Organization (ICPO), semakin aktif. Hal itu ditandai dengan dibukanya Sekretariat National Central Bureau (NCB) Interpol di Jakarta.

Selama ia menjabat sebagai kapolri ada dua kasus menggemparkan masyarakat. Pertama kasus Sum Kuning, yaitu pemerkosaan terhadap penjual telur, Sumarijem, yg diduga pelakunya anak-anak petinggi teras di Yogyakarta. Ironisnya, korban perkosaan malah dipenjara oleh polisi dengan tuduhan memberi keterangan palsu. Lalu merembet dianggap terlibat kegiatan ilegal PKI. Nuansa rekayasa semakin terang ketika persidangan digelar tertutup. Wartawan yg menulis kasus Sum harus berurusan dengan Dandim 096. Hoegeng bertindak. Kita tidak gentar menghadapi orangorang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Mahaesa. Jadi, walaupun keluarga sendiri, kalau salah tetap kita tindak. Geraklah the sooner the better, tegas Hoegeng di halaman 95.

Kasus lainnya yg menghebohkan adalah penyelundupan mobil-mobil mewah bernilai miliaran rupiah oleh Robby Tjah jadi. Berkat jaminan, pengusaha ini hanya beberapa jam mendekam di tahanan Komdak. Sungguh berkua sanya si penjamin sampai Ke jaksaan Jakarta Raya pun memetieskan kasus ini. Siapakah si penjamin itu? Tapi, Hoegeng tak gentar. Di kasus penyelundupan mobil mewah berikutnya, Robby tak berkutik. Pejabat yg terbukti menerima sogokan ditahan. Rumor yg santer, gara-gara membongkar kasus ini pula yg menyebabkan Hoegeng di pensiunkan, 2 Oktober 1971 dari jabatan kapolri. Kasus ini ternyata melibatkan sejumlah pejabat dan perwira tinggi ABRI (hlm 118). Bayangan banyak orang, memasuki masa pensiun orang pertama di kepolisian pasti menyenangkan. Tinggal menikmati rumah mewah berikut isinya, kendaraan siap pakai. Semua itu diperoleh dari sogokan para pengusaha.

Kasus inilah yang kemudian santer diduga sebagai penyebab pencopotan Hoegeng oleh Soeharto. Hoegeng dipensiunkan oleh Presiden Soeharto pada usia 49 tahun, di saat ia sedang melakukan pembersihan di jajaran kepolisian. Kabar pencopotan itu diterima Hoegeng secara mendadak. Kemudian Hoegeng ditawarkan Soeharto untuk menjadi duta besar di sebuah Negara di Eropa, namun ia menolak. Alasannya karena ia seorang polisi dan bukan politisi.

“Begitu dipensiunkan, Bapak kemudian mengabarkan pada ibunya. Dan ibunya hanya berpesan, selesaikan tugas dengan kejujuran. Karena kita masih bisa makan nasi dengan garam,” ujar Roelani. “Dan kata-kata itulah yang menguatkan saya,” tambahnya.

Hoegeng diberhentikan dari jabatannya sebagai Kapolri pada 2 Oktober 1971, dan ia kemudian digantikan oleh Komisaris Jenderal Polisi Drs. Moh. Hasan. Pemberhentian Hoegeng dari jabatannya ini menyisakan sejumlah tanda tanya di antaranya karena masa jabatannya sebagai Kapolri saat itu belum habis. Berbagai spekulasi muncul berkaitan dengan pemberhentiannya tersebut, antara lain dikarenakan figurnya terlalu populer dikalangan pers dan masyarakat. Selain itu ada pula yang menyebutkan bahwa ia diganti karena kebijaksanaannya tentang penggunaan helm yang dinilai sangat kontroversi.

Ternyata masa menyenangkan itu tidak berlaku bagi Hoegeng yg anti disogok. Pria yg pernah dinobatkan sebagai The Man of the Year 1970 ini pensiun tanpa memiliki rumah, kendaraan, maupun barang mewah. Rumah dinas menjadi milik Hoegeng atas pemberian dari Kepolisian. Beberapa kapolda patungan membeli mobil Kingswood, yg kemudian menjadi satu-satunya mobil yg ia miliki.Pengabdian yg penuh dari Pak Hoegeng tentu membawa konsekuensi bagi hidupnya sehari-hari. Pernah dituturkannya sekali waktu, setelah berhenti dari Kepala Polri dan pensiunnya masih diproses, suatu waktu dia tidak tahu apa yg masih dapat dimakan oleh keluarga karena di rumah sudah kehabisan beras.

Hoegeng memang seorang yang sederhana, ia mengajarkan pada istri dan anak-anaknya arti disiplin dan kejujuran. Semua keluarga dilarang untuk menggunakan berbagai fasilitas sebagai anak seorang Kapolri.

“Bahkan anak-anak tak berani untuk meminta sebuah sepeda pun,” kata Merry.

Aditya, salah seorang putra Hoegeng bercerita, ketika sebuah perusahaan motor merek Lambretta mengirimkan dua buah motor, sang ayah segera meminta ajudannya untuk mengembalikan barang pemberian itu. “Padahal saya yang waktu itu masih muda sangat menginginkannya,” kenang Didit.

Saking jujurnya, Hoegeng baru memiliki rumah saat memasuki masa pensiun. Atas kebaikan Kapolri penggantinya, rumah dinas di kawasan Menteng Jakarta pusat pun menjadi milik keluarga Hoegeng. Tentu saja, mereka mengisi rumah itu, setelah seluruh perabot inventaris kantor ia kembalikan semuanya.

Memasuki masa pensiun Hoegeng menghabiskan waktu dengan menekuni hobinya sejak remaja, yakni bermain musik Hawaiian dan melukis. Lukisan itu lah yang kemudian menjadi sumber Hoegeng untuk membiayai keluarga. Karena harus anda ketahui, pensiunan Hoegeng hingga tahun 2001 hanya sebesar Rp.10.000 saja, itu pun hanya diterima sebesar Rp.7500! Dalam acara Kick Andy, Aditya menunjukkan sebuah SK tentang perubahan gaji ayahnya pada tahun 2001, yang menyatakan perubahan gaji pensiunan seorang Jendral Hoegeng dari Rp. 10.000 menjadi Rp.1.170.000. Pada 14 Juli 2004, Hoegeng meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta dalam usia yang ke 83 tahun. Ia meninggal karena penyakit stroke dan jantung yang dideritanya. Hoegeng mengisi waktu luang dengan hobi melukisnya.

Penghargaan yang diterima oleh Alm. Pak Hoegeng semasa beliau hidup
  • Bintang Gerilya
  • Bintang Dharma
  • Bintang Bhayangkara I
  • Bintang Kartika Eka Paksi I
  • Bintang Jalasena I
  • Bintang Swa Buana Paksa I
  • Satya Lencana Sapta Marga
  • Satya Lencana Perang Kemerdekaan (I dan II)
  • Satya Lencana Peringatan Kemerdekaan
  • Satya Lencana Prasetya Pancawarsa
  • Satya Lencana Dasa Warsa
  • Satya Lencana GOM I
  • Satya Lencana Yana Utama
  • Satya Lencana Penegak
  • Satya Lencana Ksatria Tamtama.

Itulah sekadar beberapa catatan kenangan untuk Pak Hoegeng. Seorang yg hidupnya senantiasa jujur, seorang yg menjadi simbol bagi hidup jujur, dan simbol bagi kejujuran yg hidup.

Sumber
- http://kolom-biografi.blogspot.com/2012/05/biografi-hoegeng-polisi-paling-jujur-di.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Hoegeng_Imam_Santoso


 

Minggu, 21 Oktober 2012

My LDR Story



Sebelumnya, perkenalkan nama saya Arga 18 tahun asal Bekasi tapi sekarang merantau ke Malang untuk keperluan kuliah. Saya mempunyai pacar di Bekasi yang dulu dia itu adik kelas saya, hubungan kami masih terhitung baru yaitu 5 bulan. Saya mau menceritakan hubungan LDR kami yang masih terhitung sebentar ini.
            Saya dan pacar saya memulai hubungan pacaran ini sejak bulan juli, pada awalnya hubungan kami hanyalah sebagai kakak adik saja namun lambat laun kami saling suka dan akhirnya memutuskan untuk jadian. Bisa dibilang kita ini bener-bener pasangan yang LDR, sebab sejak Anniv pertama kita, saya sudah pindah ke Malang dan awal kepindahan saya ke Malang sebenarnya agak gak tega juga karena baru jadian tapi udah harus terpisah oleh jarak yang jauh, namun dia bisa mengerti keadaan saya ini karena memang saya harus pindah untuk menuntut ilmu..
            Tidak beda dengan pasangan-pasangan yang lain, kami pun sering ada masalah diantara hubungan kami. Mulai dari intervensi dari mantannya pada hari ketiga waktu kita jadian, saya yang gak bilang klo pernah smsan sama cewek yang gak dia suka, saya yang sempet kesel sama dia gara-gara gak mau ditelpon dengan alasan gak enak sama saya karena takut pulsa saya habis, dsb. Disini saya tidak akan menceritakan itu semua, tapi saya akan menceritakan saatu masalah yang beberpa minggu lalu sempet mendera hubungan kita.
            Pacar saya sekarang udah kelas 12, otomatis dia sekarang lagi sibuk-sibuknya kegiatan belajar di sekolah, siangnya pun dia juga harus bimbel di sekolah untuk persiapan menghadapi UN. Oleh sebab itu, setiap pagi jika saya sms maka dia akan membalasnya sore atau malam hari.
            Suatu hari seperti biasa saya mengucapkan selamat pagi kepada dia dan seperti biasa tidak dibalas oleh dia, siangnya dia bilang mw cerita sesuatu dan bilang jangan marah dan salah sangka dulu, karena saya gak punya pikiran apa-apa saya iyakan sms dia. Saya tunggu sms dari dia, ternyata baru sore dia ngebalasnya karena habis beres-beres rumah.
            Akhirnya dia pun cerita kalau tadi mantannya dia (yang juga temen saya) mau ketemu dia di sekolah karena ada perlu, awalnya dia pikir cuma bohong aja, ternyata kenyataannya memang mantannya datang ke sekolah. Dia memberi kado kepada pacar saya karena beberapa hari sebelumnya pacar saya ulang tahun.
            Ketika pacar saya mau pulang, dia ngajak pulang bareng karena dia juga mau pulang namun janjinya dia mau nurunin di suatu tempat karena dia mau ketemu sama temennya. Saat udah nyampe di tempat itu, ternyata temennya dia udah pulang jadinya dia gak jadi ketemu. Saat pacar saya mau turun, oleh dia ditawarin dianter sampe rumah tapi pacar saya gak mau tapi dia tetap maksa dan akhirnya pacar saya dengan terpaksa mengiyakan ajakan dia.
            Saat mendengar cerita dari dia, saya langsung merasa kecewa namun saat dia bertanya apakah saya kecewa, saya jawab tidak karena jujur saya gak pernah bisa yang namanya marah atau yang lainnya sama pacar saya. Saya hanya merasa sedih, saat saya menginginkan bisa ketemu dan menjemput dia tapi belum bisa terlaksana, dengan mudahnya mantannya dia bisa ketemu dan pulang bareng dengan pacar saya.
            Setelah kejadian itu, menurut pacar saya, saya menunjukkan sikap yang aneh. Jujur saat itu saya merasa khawatir kalau dia bakal ninggalin saya, saya gak mau itu terjadi karena saya udah terlanjur sayang sama dia walaupun hubungan kita masih 5 bulan. Dia pun menanyakan bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah ini, saya pun bilang kepada dia untuk selalu menjaga hati, sikap, dan perasaan dia kepada saya.
            Dia pun menjawab akan berusaha melakukan itu semua dan dia pun juga berkata bahwa walaupun dia pulang bareng sama mantannya, dia sama sekali gak ada perasaan apa pun. Membaca smsnya itu membuat saya sangat senang sekali, Alhamdulillah permasalahan kami ini bisa selesai tidak lebih dari satu hari, dan sekarang saya dan dia menjalani hubungan kami seperti biasanya dan merasa tidak pernah ada masalah. Malah makin hari saya makin sayang sama dia, harapan saya adalah dia akan menjadi yg pertama dan yg terakhir buat hidup saya krn dia adalah orang yg bisa membuat saya merasakan bagaimana dicintai oleh orang lain (karena selama ini cinta yg saya rasakan cuma sepihak doang)
Arga Satria, Anak Bekasi yang merantau ke Malang
NB: - dia ini pacar pertama saya loh karena selama ini setiap PDKT gak pernah berhasil, selalu aja ujung-ujungnya jadi sahabat doang dan jika kami berdua ada masalah, kami usahakan masalah itu bisa selesai tidak lebih dari 1 hari karena klo lama-lama berantem sama dia, gak betah yang ada malah galau klo gk smsan sama dia. hehehe
- cerita ini gw buat waktu penulis buku LDR minta para pembaca buat ngirim cerita LDRnya, tp akhirnya nih cerita gak jadi gw kirim.

Minggu, 14 Oktober 2012

Nenek Jatuh Sakit

Nenek gw atau yg biasa gw panggil Yangti (Eyang Putri) beberapa bulan yang lalu sempet di rawat di rumah sakit krn penyakit usus buntu, sebenernya beberapa penyakit lain yang diidap oleh nenek gw lah yang bikin nenek gw sampe dirawat di rumah sakit. Kejadiannya saat gw liburan hari tenang sebelum UAS semester 2, sebelumnya nenek gw baik2 aja trs beberapa hari kemudian tiba2 nenek gw setiap makan atau pun minum selalu muntah, jadi krn tante gw takut nenek gw kenapa2 langsung aja pagi2 nenek gw dilarikan ke rumah sakit terdekat dan alhasil nenek gw harus rawat inap, maka dari itu mulai hari itu gw selalu ada di rumah sakit, klo pun pulang ke rumah kakek cuma mampir sebentar buat naruh dan nyuci pakaian kotor dan balik lagi ke rumah sakit. Sebenernya gw pengen bgt nemenin nenek gw sampe dia keluar dari rumah sakit, tp gw harus balik lagi ke Malang krn hari senin gw mulai UAS dan udh pasti gw harus ikut UAS.
ini foto nenek gw saat di Rumah Sakit
 
Beberapa hari kemudian, nenek gw akhirnya di operasi untuk mengambil ususnya buntu dan berdasarkan cerita dari kakek dan tante gw, saat dilakukan pembedahan keadaan nenek gw sempet kritis krn tekanan darahnya sempet naik drastis saat sedang dibedah, gw gk bisa ngebayangin gimana ekspresi dari Kakek dan Tante gw disampingnya, gw aja yg ngedenger udh khawatir bgt tp Alhamdulillah operasi berjalan sukses tp nenek gw masih gk sadar untuk beberapa hari dan yang gw lakuin cuma bisa berdoa dari jauh krn gw bener2 gk bisa ikut ngedampingin. setelah beberapa hari Koma, nenek gw pun sadar dan bisa bercakap2 dgn keluarga gw yg menunggu nenek gw disana, yang bikin gw seneng adalah selain nenek gw sembuh, anak2 beliau bisa ngumpul dan berada di rumah sakit ketika beliau dalam kondisi kritis sampe keluar dari rumah sakit dan sekarang Alhamdulillah kabar nenek gw makin membaik dari hari kehari. :)


Sabtu, 13 Oktober 2012

Sobekan Tiket Kenangan

Bagi orang2 mungkin sobekan tiket bioskop itu merupakan hal yang biasa aja, setelah nonton tiketnya dibuang atau ditaruh sembarangan, tapi klo gw sobekan tiket bioskop itu masih gw simpen sampe sekarang karena itu salah satu kenangan buat diri gw, kok bisa sobekan tiket aja bisa jadi kenangan ? Nah jadi begini ceritanya
Waktu gw liburan semester 2, seperti biasa gw pulang ke Bekasi buat liburan. Selain itu gw juga pengen ketemu sama pacar gw, tapi ternyata saat sampai di Bekasi sampai beberapa hari berikutnya gw blm bisa ketemu dia krn dia sibuk, dan akhirnya tgl 19 Juli gw baru bisa ketemu sama dia. Gw putuskan untuk ngajak dia jalan buat nonton di salah satu Mall, gw dateng ke rumah dia buat ngejemput tp sblmnya gw disuruh masuk dulu sama ortunya, setelah gw ngobrol sebentar sama ortunya, gw sama dia berangkat buat nonton.
Sampai disana gw gk langsung nonton tp muter2 dulu disana, setelah capek muter2 dia pun ngajak buat nonton, dan akhirnya gw pun nonton sama dia tapi sambil menunggu jam mulai filmnya, gw sama dia makan es krim dulu. Setelah nonton kami memutuskan untuk makan dan menunaikan ibadah sholat maghrib terlebih dulu dan kemudia kami memutuskan untuk pulang, sesampainya di rumah dia ternyata gw disuruh masuk dulu dan diajak ngobrol lagi sama ortunya dan dilanjut ngobrol sama dia, karena waktu sudah cukup malem buat bertamu gw pun memutuskan untuk pulang dan hari itu menjadi salah satu hari terindah gw sama dia, krn hari itu untuk PERTAMA kalinya gw sama dia nonton (maklum LDR), PERTAMA kali bersama dia dalam waktu yang cukup lama, dan PERTAMA kali main di rumah dia sampe malem. Tapi sayang hubungan gw sama dia gk bertahan sampai saat ini krn sekarang gw sama dia udh putus. :')

Daftar Harga Apa Ini ?


Ini adalah post pertama gw dan gw mw membahas tentang foto yg gw dapet beberapa waktu yang lalu yang sekilas terlihat agak janggal, ok gw bakal cerita tentang asal muasal foto yg gw dapet ini.
Yak foto ini gw dapet di acara Serenity di kampus gw, nah di acara itu para Maba berjualan apa pun yang nantinya hasil dari penjualan mereka sebesar 70% disumbangkan kepada Panti Asuhan yang sudah ditentukan oleh Panitia.
 Nah pasti pada bingung apa hubungannya Serenity sama foto aneh di atas ? foto ini gw dapet dari salah satu stand yang ada di acara serenity tersebut, awalnya gw gk tau ada tulisan itu (padahal udh berkali2 keliling) nah akhirnya temen gw manggil dan nunjukin tulisan ini, karena saya tertarik dengan tulisan itu, lalu saya abadikan tulisan tersebut.
di foto itu tertulis REMPONG 32 A=3000, 34 B=5000, dan 36C= 7000, nah bagi kalian yang berfikir macam2 tentang produk yang dijual jangan salah paham, krn yg mereka jual adalah Batagor. Entah kenapa mereka memasang tulisan itu pada daftar harganya, tp dampaknya jualan mereka lumayan laku. 
Nah gw rasa cukup segitu buat post pertama gw, kapan2 gw sambung lagi. Matur Nuwun. ^^