Bab 2
PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Merevisi
Menulis pesan-pesan bisnis
sangatlah berbeda dengan dan tidaklah semudah menulis pesan-pesan yang bersifat
pribadi (personal), seperti penulisan surat kepada orang tua, saudara
sekandung, paman, atau kawan akrab. Penulisan surat-surat pribadi dapat ditulis
tanpa konsep atau draf dan dapat menggunakan bahasa apa pun termasuk bahasa
gado-gado atau campuran sesuai dengan tujuan surat tersebut. Oleh karena itu,
menulis pesan-pesan bisnis tidak bisa sekali jadi.
Dalam pembuatan pesan-pesan bisnis
yang baik diperlukan proses pemikiran, tenaga dan waktu yang cukup. Berbahaya
bila penyampaian pesan-pesan bisnis cendrung dilakukan secara asal-asalan dan
ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan maupun format penulisannya.
Pesan-pesan bisnis diketahui
mencakup pesan-pesan bisnis tertulis dan pesan-pesan bisnis yang disampaikan
secara lisan. Kedua bentuk pesan-pesan tersebut memiliki persamaan dan
perbedaan dari sisi format penulisan, gaya penulisan (writing style), maupun cara penyampaiannya.
a.
Pesan-pesan
Bisnis Tertulis
Proses penulisan
pesan bisnis tertulis dimulai dari penulisan draft, kemudia dilakukan
penelaahan lebih lanjut dari sudut substansi suatu pesan maupun
pengorganisasian, gaya (style) bahasa yang digunakan, susunan kalimat, mekanik,
format dan tata letak (layout) penulisannya.
Mengedit Isi, Pengorganisasian, dan
Gaya Penulisan
Untuk mengevaluasi efektifitas suatu pesan-pesan
bisnis secara menyeluruh dokumen pelu terlebih dahulu dibaca dengan cepat
(Skimming). Saat melakukan evaluasi ada beberapa hal yang pelu mendapatkan
perhatian antara lain: substansi suatu pesan, pengorganisasian pesan, dan gaya
penulisannya.
Pada tahap awal pengeditan, perhatikan secara
seksama pesan-pesan awal dan akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunyai
pengaruh besar terhadap audiens. Perhatikan pembuka surat atau memo, apakah
sudah relevan menarik dan mengundang reaksi pembaca. Pada pesan yang lebih
panjang, beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi
bahan.
Setelah
yakin dengan isi dan pengorganisasian suatu pesan bisnis, perhatikan gaya
penulisannya. Apakah pesan-pesan yang dibuat telah mengandung kata atau frase
yang mampu menghidupkan suatu pesan sehingga semakin menarik bagi audiens.
Kemudia disaat yang sama pastikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan sudah
jelas, tidak membingungkan, dan mudah dipahami. Di samping itu, agar audiens
lebih mudah menangkap pesan-pesan yang dibuat, perlu dibuat judul, sub-sub
judul, identansi, huruf tebal, garis bawah, huruf miring, huruf bewarna, tabel,
gambar, dan sejenisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar