“hmm akhirnya sampai juga di Indonesia”
“Banyak juga ya yang berubah”
Namaku Arya, seorang lulusan dari sebuah Universitas
ternama di Jepang. Kesukaanku terhadap budaya jepanglah yang mendorongku untuk
mengambil kuliah disana dan setelah lulus aku memutuskan untuk kembali ke
negara asalku Indonesia. Banyak sekali yang berubah disini, namun ada yang
tidak berubah yaitu panas dan macetnya. Hahaha
Sangat kebetulan sekali ketika aku kembali ke Indonesia,
ada sebuat event festival Jepang yang sebentar lagi akan dimulai. Walaupun aku
sudah tidak asing lagi dengan budaya dan segala pernak pernik tentang Jepang,
namun aku tetap tertarik untuk datang kesana karena tentunya akan berbeda bila
orang Indonesia membawakan budaya Jepang, pasti akan sangat menarik.
Beberapa hari kemudian aku pun hadir di event tersebut, ya
memang sangat berbeda sekali bila bangsa lain yang membawakan budaya Jepang. Memang
niatku kesini hanya untuk melihat-lihat saja jadi aku hanya
berkeliling-keliling saja. Namun karena aku terlalu asyik melihat-lihat, tak
sengaja aku menyenggol seorang perempuan hingga dia jatuh.
“Aduh maaf saya tidak
sengaja, kamu gak apa-apa ?” kataku sambil membantu dia berdiri.
“iya aku gak apa-apa kok” jawabnya.
Sekilas melihat wajahnya aku merasa tidak asing, seperti
aku pernah mengenal dirinya sebelumnya. Namun aku lupa apakah hal itu benar
atau tidak.
“sekali lagi maaf ya, tadi saya lagi asyik makanya gak ngeliat kamu” kataku
“iya gak apa-apa, aku juga
salah gak ngeliat kamu tadi.hehe” jawabnya
“oh ya boleh kenalan gak ?
Namaku Arya” sambil menyodorkan tangan.
“boleh aja, namaku Sisil”
menyambut sodoran tanganku sambil tersenyum.
Mendengar
nama dan melihat senyumannya aku kembali merasa bahwa aku pernah mengenal
dirinya, dan sekali lagi aku abaikan perasaan itu. Kemudian kami melanjutkan
perbincangan, kami membahas banyak hal tentang Jepang dan dia terkejut setelah
tau kalau saya lulusan dari universitas di jepang. Dia makin antusias ngobrol
dengan saya, karena memang dia juga sangat senang akan budaya Jepang. Tak
terasa hari sudah semakin sore, saya mencoba untuk menawarkan mengantarkan dia
pulang, siapa tau dia mau saya antar. Hehehe
“Sil, hmm kamu mau gak aku antar pulang ?” kataku
agak sedikit takut.
“aduh gimana ya ? bukannya aku nolak tapi aku gak enak sama temen aku, soalnya
tadi aku berangkat bareng dia.”
“Oh ya udah kalo begitu” jawabku sedikit kecewa.
“sekali lagi maaf ya” sambil merasa gak enak
“iya gak apa-apa kok” sambil tersenyum
Akhirnya
kami berpisah, namun sebelumnya kami sempat bertukar nomer handphone, ya biar
bisa saling komunikasi. Hahaha
Semenjak itu kami saling
mengirim sms, selalu saja ada hal yang dibahas walaupun terkadang hal yang
dibahas itu hal-hal yang gak jelas. Hahaha
Seminggu
kemudian aku pun berniat untuk mengajaknya untuk nonton bioskop, kebetulan ada
film jepang yang lagi tayang.
#Percakapan Via SMS#
“Sil, besok kamu mau gak kebioskop sama aku ?
tanyaku penuh harap.
“hmm gimana ya ? iya deh mau.” Jawabnya
“bener nih mau ? gak terpaksakan “ aku kembali bertanya.
“iya mau, gak terpaksa kok, lagipula aku juga kebetulan lagi pengen nonton film
di bioskop” jawabnya kembali disertai emoticon senyum ciri khasnya ( ^^ )
“ok deh, alamat rumah kamu dimana ? besok biar aku jemput.”
“kita ketemuan di mall XYZ aja ya”
“ oke deh kalo itu mau kamu”
Besoknya aku berangkat mall XYZ untuk bertemu dengan
dirinya untuk nonton film di bioskop dan rencananya aku juga ingin menyatakan
perasaanku padanya, setelah menunggu selama lima menit akhirnya dia datang juga
dan alangkah terkejutnya karena dia tampil sangat cantik, aku sampai tak bisa
berkata-kata.
“Hei kok bengong
sih ?” tanyanya
“eh maaf, habis kamu cantik banget sil.” sambil tertawa
“ah gombal nih, masa kayak gini cantik” katanya gak
yakin
“iya sisil kamu cantik kok” aku tersenyum meyakinkan dia
“iya aku percaya, udah yuk kita langsung nonton aja”
Aku dan dia menuju ke Theater VI untuk menonton film,
sambil berjalan aku dan dia ngobrol biar gak keliatan kaku. Sepanjang perjalanan
menuju ke Theater VI banyak orang yg memperhatikan kami dengan wajah heran, ya
mungkin mereka heran cowok dengan wajah pas-pasan kayak saya bisa jalan bareng
sama cewek secantik sisil. Hahaha
Sesampainya di Theater VI akupun memesan tiket untuk
menonton film, karena ketika kami datang filmnya udah mau mulai, kami pun tidak
terlalu lama menunggunya. Di dalam bioskop kami berdua tertawa terbahak-bahak
karena filmnya yang lucu dan dia semakin keliatan ketika tertawa.
Setelah selesai nonton film aku pun memutuskan untuk
menyatakan perasaanku kepada dia
“Sil, ada yang mau aku ungkapin sama kamu”
“Apa Arya ?”
“hmm aku suka sama kamu sil, mau gak kamu jadi pacar aku ?”
“kok cepet banget kamu bilang kayak gitu ?”
“aku salah ya ? maaf kalo gitu, anggap aja aku gak pernah ngomong kayak gitu”
menunduk malu
“bukan itu maksud aku, aku cuma kaget aja, aku bakal jawab pertanyaan kamu itu
tapi gak sekarang tunggu satu minggu lagi” dia meluruskan
“oh ya udah kalo begitu.” jawabku
“aku juga minta selama seminggu ini kita gak smsan dulu, supaya aku bisa
memikirkan jawaban kamu itu”
“ok” mengiyakan permintaan dia.
Seperti saat event jepang beberapa waktu yang lalu, dia
juga tidak mau aku antar pulang, alasannya tadi dia izin kepada orang tuanya ke
rumah temannya aku pun menghargai keputusan dia.
Seminggu kemudian saat-saat yang aku tunggu tiba juga, ya
hari dimana dia akan memberikan jawaban dari pertanyaan yang aku utarakan satu
minggu lalu, tiba-tiba ada sms masuk dan dengan segera aku membacanya.
“aku mau jawab pertanyaan kamu”
“tapi aku gak mau jawab via sms”
“jadi nanti jam 7 malam aku tunggu kamu di rumah aku”
“alamat rumahku di jalan Cendana no 17”
“aku tunggu ya jangan sampe telat. ^^”
Setelah
membaca smsnya aku pun sangat senang karena akhirnya aku bisa main ke rumahnya
dan sekaligus dia mau menjawab pertanyaan yang seminggu lalu aku tanyakan.
Tepat
jam tujuh malam saya telah tiba di depan rumahnya, setelah melihat rumahnya aku
merasa sudah pernah ke rumah tersebut dan setelah memencet bel rumahnya muncul
perempuan paruh baya yang wajahnya juga sepertinya sangat akrab diingatanku. Perempuan
paruh baya tersebut langsung menyambut saya dengan senyumnya yang ramah.
“Arya, ayo masuk” sambil tersenyum ramah.
“i...iya tante” jawabku gugup.
“Mungkin Sisil udah cerita sama mamanya kalo saya
mau datang” batinku
“Arya, apa kabar ? udah lama banget kamu gak pernah kesini lagi ?” tanyanya
kembali
“B...baik tante, memang aku pernah kesini sebelumnya ya tante ?” aku pun
bingung
“aduh kamu ini gimana sih, masa lupa ? kamu itu dulu sering banget main kesini.
Sejenak aku
terdiam dan berusaha mengingat semuanya, setelah berusaha keras akhirnya aku
berhasil mengingat semuanya. Ya memang benar aku pernah ke rumah ini dan bahkan
bukan pernah tetapi aku sangat sering bermain ke rumah ini, orang di depanku
juga aku mulai mengingatnya kembali, beliau adalah teman orang tuaku dan juga
sekaligus mama dari teman dari teman masa kecilku.
“Arya, ada apa kok diem aja ?” tanyanya kembali
setelah pertanyaan sebelumnya belum dijawab.
“maaf tante, saya sempet lupa sama tante karena memang beberapa tahun yang lalu
saya pernah mengalami kecelakaan dan sempat mengalami amnesia dan mungkin ada
beberapa ingatan saya belum sepenuhnya kembali sehingga semapt lupa dengan
tante dan rumah ini” jawabku
Aku langsung ingat tujuanku
kemari, yaitu bertemu dengan pujaan hatiku yang ternyata adalah teman masa
kecilku, pantas saat waktu itu bertemu serasa pernah bertemu sebelumnya.
“Oh ya tante sampe lupa, Sisil kemana ya kok gak keliatan daritadi ?” tanyaku
kembali
“...........” Mamanya Sisil hanya terdiam dengan mukanya yang sedih
“ada apa tante kok mukanya sedih, apa sisil sakit
? sisil sakit apa ?” aku mulai khawatir.
“mungkin kamu gak tau tentang kabar Sisil, jadi Sisil itu sudah lama meninggal”
jawab mamanya sambil menahan sedih
“ah tante jangan bercanda dong” kataku tak percaya
“Nak Arya, tante gak bohong sama kamu, bahkan besok itu tepat 5 tahun
meninggalnya Sisil” kata Mamanya Sisil menyakinkan.
Aku
sangat kaget mendengar ucapan dari Mamanya Sisil kalau Sisil sudah meninggal,
bagaimana aku tidak kaget karena beberapa minggu yang lalu aku bertemu dengan
Sisil di sebuah event jepang, kemudian aku pun juga sering smsan sama dia dan
minggu lalu aku juga pergi bersama dia.
“Apa nak Arya beberapa hari ini bertemu dengan
Sisil ?” tanya mamanya Sisil Seolah-olah Mamanya Sisil bisa membaca pikiranku.
“Kok tante tau tentang hal itu ?” tanyaku heran
“Ya Sisil sering muncul, namun kemunculannya sangat aneh karena hanya terjadi
satu tahun sekali dan selalu saja muncul di sebuah event jepang”
“Awalnya tante gak percaya karena itu berdasarkan perkataan adik-adiknya Sisil,
akhirnya tante mencoba untuk membuktikannya dan ternyata apa yang dikatakan
adiknya-adiknya benar”
“tante juga bingung kenapa hal itu bisa terjadi”
Aku pun mengingat kembali apa ada hal yang berhubungan
dengan kejadian kemunculan Sisil, setelah berpikir keras aku pun menemukan
jawabannya.
#Flashback 15 Tahun Yang Lalu#
“Arya, kamu seneng gak sama film-film Jepang” tanya Sisil
“Bukan Cuma filmnya aja sil, tapi aku juga suka sama budaya-budayanya” jawabku
“Wah ternyata kesukaan kita sama ya” kata sisil dengan riang
“Iya” kataku diiringi senyuman
“Oh ya Arya, suatu saat kamu mau gak ngajak aku ke event-event jepang ?” tanya
Sisil
“Pasti mau dong, kan aku juga suka sama budaya-budaya Jepang” jawabku
“Ah yang bener ? Janji ya ?” tanya dia kembali
“Iya aku janji” jawabku
Namun
beberapa minggu kemudian kemudian aku dan keluargaku diharuskan pindah rumah
karena kantor ayahku pindah dan saat berpamitan dengan keluarga Sisil, terlihat
Sisil sangat sedih.
“Arya, jangan lupa sama
janji kita ya ?” ucapnya sambil menahan sedih
“Iya Aku bakal ingat sama
janji kita” jawabku
Aku mengatakan kepada mamanya Sisil bahwa aku mengatakan
telah menemukan jawaban atas kemunculan Sisil dan aku pun menanyakan dimana
Sisil dimakamkan agar besok aku bisa berziarah ke makamnya.
Besoknya tepat di 5 tahun meninggalnya Sisil. Aku bersama
keluarganya Sisil berziarah kemakamnya kami pun mendoakannya dan kemudian aku
ungkapkan apa yang ingin aku katakan.
“Sisil, Arya udah ingat
semuanya”
“Maaf Arya gak bisa
nepatin janji kekamu”
“Arya baru ingat semuanya
setelah kamu seperti ini”
“Arya sangat bersalah sama
kamu, sekali lagi maafkan Arya”
Setelah itu kami pun meninggalkan makam Sisil, tepat
dilangkah yang ketujuh ada suara seseorang yang memanggillku dan terlihat sosok
Sisil.
“Arya, kamu gak salah.”
“Kamu ingat pertemuan kita
saat di event jepang beberapa minggu yang lalu ?”
“Itu sudah mewakili untuk
menepati janji yang dulu kita buat”
“Jadi kamu sudah menepati
janji itu”
“Aku sangat senang bisa
bertemu kembali sama kamu”
“Setelah kamu pindah aku
sangat sedih karena tidak pernah dapat kabar dari kamu”
“Tapi aku selalu sabar
menanti kamu untuk menemui aku kembali”
“Sampai akhirnya ajal
menjemput diriku”
“Terima kasih untuk
beberapa minggu ini”
“Sekarang aku sudah tenang
dan akan pergi selamanya”
“Selamat tinggal Arya,
Pertemuan Kembali Kita Menjadi Pertemuan Terakhir Kita”
Sosok Sisil pun menghilang, aku pun menitikkan air mata dan
dalam hati berkata “Selamat tinggal Sisil, terima kasih juga untuk beberapa
minggu ini, sekarang kita berpisah selamanya” :’)